Jumat, 13 Juni 2008

Untuk Calon Suamiku


Assalamu'alaikum calon suamiku, apa kabarmu hari ini? Mudah-mudahan kita selalu dalam lindungan-Nya. Masih diberkahi rahmad dan hidayah-Nya. Masih dinaungi Rahman dan Rahimnya. Mudah-mudahan dengan niat kita untuk menggenapkan setengah dien ini membuat kita semakin dekat kepada-Nya. Membuat kita semakin mencintai dan dicintai-Nya. Menjadikan kita hamba yang selalu taat dan istiqomah di jalan-Nya. Amin Ya Rob’al Alamin.

Calon Suamiku . . .
Sebelum kita mulai mengarungi lebih jauh bahtera mungil kita, adek mohon luangkanlah waktu sejenak untuk membaca dan memahami tulisan adek ini.

Duhai Belahan Jiwaku . . .
Janganlah engkau membayangkan adek adalah istri yang sempurna. Yang sesuai dengan harapanmu. Masih sangat banyak kekurangan adek yang belum engkau ketahui. Mungkin seiring dengan berjalannya waktu, seiring berjalannya kebersamaan kita engkau akan mengerti kebiasaan-kebiasaan adek yang tidak berkenan di hatimu, begitu juga mungkin sebaliknya.

Calon Suamiku...
Adek akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Adek ingin yang pertama dan terakhir bagimu. Untuk itu adek mohon engkau selalu bersabar membimbing adek, membenarkan apabila adek salah. Mengingatkan apabila adek lupa. Meluruskan apabila adek melenceng. Tegurlah adek apabila adek tidak sesuai dengan yang engkau harapkan.

Adek telah memutuskan untuk memilihmu dan engkau juga telah memutuskan untuk memilih adek. Mudah-mudahan ini adalah keputusan terbaik untuk kita. Apabila niat kita salah mudah-mudahan Allah SWT berkenan meluruskan niat kita. Meridhoi langkah kita. Amin Ya Rob’al Alamin.

Calon Suamiku . . .
Adek tiada akan pernah merasa kebebasan adek terhalang jika kelak engkau melarang adek untuk bebas keluar rumah tanpa seizinmu. Adek merasa aturanmu itu adalah karena engkau sangat merindukan dan mengkhawatirkan adek, sehingga engkau akan merasa gelisah jika adek tidak berada dirumah.

Adek tiada akan pernah merasa kebebasan adek terinjak-injak jika kelak engkau membatasi pergaulan adek. Adek merasa perlakuanmu itu adalah karena engkau terlalu mengasihi adek, sehingga engkau tidak ingin melihatk adek terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan mengantarkan adek memasuki pintu neraka.

Calon Suamiku . . .
Adek akan sangat berterima kasih jika kelak engkau membatasi kebebasan adek bukan karena ego-mu, tetapi karena engkau sangat memahami kewajiban dan tanggung jawab yang telah Alloh berikan kepadamu sebagai seorang suami.

Adek heran dengan para istri yg menyerukan kebebasan, sungguh sangat bodoh jika seorang istri merasa bahagia saat sang suami membebaskan cara berpakaian istrinya, tahukah sang istri bahwa perlakuannya itu pertanda sang suami tidak memiliki rasa cemburu kepadanya sekalipun banyak mata lelaki buaya yg menikmati kemolekan tubuh istrinya?

Dan adek heran dengan para suami yg memperbolehkan istrinya untuk keluar rumah dengan bebas, lalu saat sang suami pulang kerja didapatinya rumah berantakan dan tidak ada makan malam untuknya karena sang istri terlalu sibuk bekerja atau bergosip dengan tetangganya. Duhai calon suamiku, saat adek telah menjadi istrimu gunakanlah hakmu sebagai seorang suami untuk membimbing adek, agar adek tidak akan pernah terperosok ke dalam faham kebebasan yg penuh dengan tipu daya.

Namun saat melihat kenyataannya bahwa begitu banyak rumah tangga yg awalnya saling mencintai, harmonis, dan bahagia tapi tak lama berselang rumah tangga tersebut hancur tak bersisa dan tidak sedikit pula suami-istri yang saling menyakiti baik fisik maupun mental. Adek tak bermaksud untuk meragukanmu wahai calon suamiku, adek yakin suami yg bertakwa kepada Alloh pasti akan memperlakukan istrinya dengan baik.

Tapi sebelum adek memasuki kehidupan baru denganmu yang lebih jauh, izinkanlah adek mengajukan beberapa permohonan padamu agar engkau dapat memahami isi hati adek sebagai seorang wanita dan seorang istri?

Duhai calon suamiku, adek bukanlah robot yg tidak akan pernah merasakan letih, kelak bantulah adek dalam mengatur rumah tangga kita, jangan kau limpahkan semua urusan rumah tangga hanya pada adek, tanpa mau memperdulikan dan mengerti keletihan adek.

Duhai calon suamiku, adek bukanlah mahkluk bisu tempat engkau memuaskan nafsumu, kelak janganlah engkau mencumbui adek dengan cara yang kasar dan dingin, cumbuilah adek dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Duhai calon suamiku, Adek bukanlah patung tak berperasaan, kelak setialah pada adek, sayangilah adek, dan hormatilah adek layaknya ratu dalam hatimu.

Duhai calon suamiku, Sungguh yang adek harapkan hanyalah kebahagiaan dalam rumah tangga kita, yang adek inginkan adalah ridha dari dirimu, yang adek dambakan hanyalah genggaman tanganmu yang akan membawa adek ke surga dunia dan akhirat. Untuk itu ajaklah adek untuk menyelami kehidupan yang paling berbahagia, mari kita saling mengerti, memahami, dan mengasihi selayaknya dua insan yang raga dan jiwanya telah saling menyatu. Oh sungguh bahagianya adek jika memiliki suami yang akan mengajari adek dengan cinta dan membimbing adek dengan kasih sayang. SUBHANALLOH.

Duhai calon suamiku. sebelumnya adek ingin berterima kasih padamu karena kelak engkaulah yang akan membawa adek memasuki surga yang tiada akan pernah terbayangkan indahnya, engkaulah yang akan menuntun adek mencapai Ridha Illahi, engkaulah yang akan menjaga adek dalam mengarungi lautan hidup, engkaulah yang akan menjadi sandaran saat raga adek terasa letih dan bersedih, engkaulah yang akan membantu adek untuk menjadi seorang ibu yang paling berbahagia, engkaulah yang akan menemani adek disaat usia adek telah senja, dan engkaulah yang akan menjadi tempat untuk adek mencurahkan seluruh perasaan hati adek.

Sungguh adek akan menjadi istri yg paling berbahagia jika memiliki suami yg menyayangi dan mencintai adek karena Allah. Dan semoga itu adalah dirimu.

Calon Suamiku, Adek sangat sadar Menikah bukan untuk sehari, sebulan atau setahun tetapi seumur hidup kita. Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi pada satu detik kedepan. Tapi adek selalu berharap dan berdo’a mudah-mudahan kita dijadikan suami istri yang saling mencintai, mengasihi, menyayangi didunia dan diakhirat. Amin. Semoga Allah menjadikan keluarga kita keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohman, penuh kasih sayang dan ketentraman. Mengaruniai kita anak-anak yang sholeh dan sholehah yang akan memakmurkan bumi dengan kalimah-Nya. Menjadi mujahid dan mujahidah tangguh. Amin Ya Rob’al Alamin.

Mudah-mudahan tidak ada yang akan memisahkan kita selain ajal menjemput dan adek berharap sangat berharap kita akan bersatu lagi diakhirat kelak. Dalam cinta kasih yang sejati, yang abadi dan yang hakiki. Sebisa mungkin adek akan berusaha mentaatimu, selama engkau mentaati Allah, Rosul dan Ulil Amri kita.

Calon Suamiku sekian surat cinta untukmu yang kutulis penuh dengan kasih dan harapan. Semoga Alloh selalu Meridhai dan Memberkahi rumah tangga kita nanti dengan kebahagiaan yg tiada akan pernah berakhir. Amin Ya Robb’al ’Alamin.

Wassalamu'alaikum WR WB

Tidak ada komentar: