Selasa, 12 Februari 2008

Pengantin Bidadari-Ibnu Qayyim Al Jauziyah

tentang-pernikahan.com - Raudhah Al Muhibbin wa Al Musytaqin

(Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu)

Pengantin Bidadari
-------------------------
Sebagai seorang pengantin, wanita lebih cantik dibanding seorang gadis
Sebagai seorang ibu, wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin
Sebagai istri dan ibu, ia adalah kata-kata terindah di semua musim
dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian...
***

Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid.
Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat.
Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.
"Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu", nasihat mereka.
Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi. Sambil tersenyum beliau berkata:
"Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?"
"Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.

"Katakanlah aku yang mengutusmu", sahut Baginda Nabi.
"Baiklah ya Rasul", dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.
Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan
"Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?" Tanya Fulan.
"Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A." Jawab Zulebid sedikit gugup.

"Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku." Fulan menemui putrinya dan bertanya, "bagaimana pendapatmu wahai putriku?"
Jawab putrinya, "Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya."
Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.

Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata," duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?"
Jawab istrinya, " Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin."

Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.
Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.
"Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang.
Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini."
Istrinya menyahut, "Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku menyertaimu"

***
Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhid...ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya. Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama t! eman sepermainannya. Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum
yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya....Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.
***
Senja datang
Angin mendesau, sepi...
Pasir-pasir beterbangan...
Berputar-putar...

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh. Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.
Tanpa dimandikan...
Tanpa dikafankan...
Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.
Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.
Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau. Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum. Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.

Akhirnya keadaan kembali seperti semula.
Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.
"Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?"
Jawab Rasul, "Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo..Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia. Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin."

"Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?" Tanya sahabat lagi.
" Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid," Jawab Rasulullah.
"Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?" Tanya mereka lagi.
"Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya...."
***
Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya.

Malam menjelang...
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata.
Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula.
Terdengar Zulebid berkata, "Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini apabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu.... "
Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.

Istri Zulebid, terdiam.
Matanya basah...
Ada sesuatu yang menggenang disana..
Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi..
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir..
Ia menggerakkan bibirnya..
"Suamiku, aku mencintaimu...
Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita..
Aku ikhlas....
***
Somewhere over the rainbow, way up high
There's a land that I heard of once on a lullaby
Somewhere over the rainbow, skied are blue
And the dreams that you dare to dream
really do come true..

Dan,
Akan kemanakah kumbang terbang
Pada siapa rindu mendendam
Kekasih yang terkasih
Pencinta dan yang dicinta
Semua berurai air mata
Sedih, ataukah bahagia.....?

***
Untuk para pengantin bidadari

Pernahkah Kamu....

tentang-pernikahan.com - Pernahkah kamu merasakan..
Bahwa kamu mencintai seseorang,
meski kamu tahu ia tak sendiri lagi, dan..
meski kamu tahu cintamu tak akan berbalas,
tapi kamu tetap mencintainya

Pernahkah kamu merasakan..
Bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai
meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun
ia peduli dan mengerti, tapi ia tetap pergi

Aku pernah..

Aku pernah tersenyum meski kuterluka karena ku yakin
Tuhan tak menjadikannya untukku

Aku pernah menangis kala bahagia
karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja

Aku pernah tertawa saat berpisah dengannya
Karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki
Dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku

Aku juga pernah bersedih kala bersamanya
Karena kutakut kah kehilangan dia suatu saat nanti, dan..

Aku tetap bisa mencintainya
MEski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku
Karena memang cinta ada dalam jiwa

Semua orang pasti pernah merasakan cinta
Baik dari orang tua..sahabat..kekasih dan akhirnya
pasangan hidupnya

Buat temanku yang sedang jatuh cinta..selamat yah..
Karena cinta itu sangat indah
Semoga kalian selalu berbahagia

Buat temanku yang sedang terluka karena cinta..
Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar,
Satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit
Tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya
Bersabarlah dan berdoalah
karena cinta yang lain akan datang dan menghampirimu

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta
Buka hatimu jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia
Maka cinta akan membuat hidupmu menjadi bahagia

Buat temanku yang mendambakan cinta..bersabarlah..
Karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejap
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu

Buat temanku yang mepermainkan cinta
Sesuatu yang begitu murni dan tulus bukanlah untuk dipermainkan
Cinta bukan suatu kehampaan
Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta
Dan mulai merasakan kebahagiaan yang seutuhnya

Buat Yg Belum, Akan & Telah Menikah

tentang-pernikahan.com - Benarkah menikah didasari oleh kecocokan?
Kalau dua-duanya doyan musik, berarti ada gejala bisa langgeng..
Kalau sama-sama suka sop buntut berarti masa depan cerah...(is that simple?........) itu semua bukan ukuran utk
menikah atau mempertahankan pernikahan.
Tapi liat analogi-analogi berikut :

Bilamana sepasang sandal yang
hanya punya aspek kiri dan
kanan, menikah adalah persatuan dua
manusia, pria dan wanita. Dari
anatomi saja sudah tidak sebangun, apalagi
urusan jiwa dan hatinya.

Kecocokan, minat dan latar belakang
keluarga bukan jaminan
segalanya akan lancar.. Lalu apa?

MENIKAH adalah proses pendewasaan. Dan
untuk memasukinya diperlukan pelaku yang
kuat dan berani. Berani menghadapi masalah
yang akan terjadi dan punya kekuatan untuk
menemukan jalan keluarnya.

Kedengarannya sih indah, tapi kenyataannya?
Harus ada 'Komunikasi Dua Arah', 'Ada kerelaan
mendengar kritik', 'Ada keikhlasan meminta
maaf', 'Ada ketulusan melupakan kesalahan,dan
keberanian untuk mengemukakan pendapat
secara JUJUR'.

Sekali lagi
MENIKAH bukanlah upacara yang
diramaikan gending cinta, bukan rancangan gaun
pengantin ala cinderella, apalagi rangkaian
mobil undangan yang memacetkan jalan.

MENIKAH adalah berani memutuskan untuk
berlabuh,ketika ribuan kapal pesiar yang
gemerlap memanggil-manggil

MENIKAH adalah proses penggabungan dua
orang berkepala batu dalam satu ruangan dimana
kemesraan, ciuman, dan pelukan yang
berkepanjangan hanyalah bunga.

Masalahnya bukanlah menikah dengan anak
siapa, yang hartanya berapa, bukanlah rangkaian
bunga mawar yang jumlahnya ratusan, bukanlah
perencanaan berbulan-bulan yang akhirnya
membuat keluarga saling tersinggung, apalagi
kegemaran minum kopi yang sama...

MENIKAH adalah proses pengenalan diri
sendiri maupun pasangan anda. Tanpa
mengenali diri sendiri, bagaimana anda bisa
memahami orang lain...?? Tanpa bisa
memperhatikan diri sendiri, bagaimana anda bisa
memperhatikan pasangan hidup...??

MENIKAH sangat membutuhkan keberanian
tingkat tinggi,toleransi sedalam samudra,
serta jiwa besar untuk bisa saling 'MENERIMA'
dan 'MEMAAFKAN', yg bukan sekedar
MENERIMA kritikan atau MEMAAFKAN
kesalahan semata akan tetapi MENERIMA dan
MEMAAFKAN dlm arti yg luas dan mendalam.

Meninggal Menjelang Hari Pernikahan

Arti Pernikahan

Kelahiran, pernikahan dan kematian. Demikian siklus kehidupan yang sering
digambarkan oleh kebanyakan manusia. Pernikahan menjadi bagian bersejarah
dan sakral. Apa arti pernikahan bagi manusia?

Menikah bagi sebagian manusia adalah beban. Karena berarti harus siap
berbagi dengan orang lain, pun harus memiliki keturunan. Bagi kebanyakan
orang di Barat, menikah bukanlah sesuatu yang sakral lagi. Menikah sangatlah
merepotkan. Harus memiliki anak dan sebagainya. Mereka lebih memilih untuk
tidak menikah. Untuk apa menikah bila harus terikat, dan tidak bisa bebas
menyalurkan kebutuhan seksnya dengan siapa saja. Memiliki anak pun dianggap
beban. Bahkan orang-orang di Jepang membuat perhitungan yang rumit tentang
biaya pendidikan bila sampai memiliki anak. Stres. Di Jerman, pemerintah
menawarkan pembiayaan bagi mereka yang mau melahirkan dan membesarkan
anak-anaknya.

Menikah bagi sebagian manusia adalah syarat untuk melegalkan asmara. Sudah
sekian tahun berpacaran dan mengenal. Lantas apalagi yang ditunggu? Daripada
nanti berzina. Menikah diartikan sebagai penyatuan cinta semata. Lebih dari
itu tidak. Anak yang kelak akan dilahirkan, diplanningkan hanya dalam
masalah pendidikan saja ; S1, S2, dst.. Bahkan atas nama cinta pula, bila
cinta sudah luntur dan hambar, maka perceraian menjadi mudah.

Menikah bagi sebagian manusia, adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri
kepada Tuhannya. Menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Menikah
adalah bagian dari idealismenya untuk memakmurkan bumi dengan keturunan yang
dapat menegakkan kalimah Tuhannya. Keturunan yang sholeh, akan membawa kedua
orang tuanya menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Pernikahan
orang-orang ini, sangat selektif. Menikah dengan pendamping yang juga sholeh
adalah harapan untuk dapat saling mengokohkan di tengah peperangan antara
yang haq dan yang batil. Maka tidak bisa tidak, syarat pendamping yang
haraki dan se-fikrah seakan menjadi wajib hukumnya bagi mereka.

Pernikahan Atas Nama Cinta?

Sebagian manusia ingin menikah karena cinta yang memabukkan. Tak sabar ingin
memadu cinta. Larangan Tuhannya ditabrak. Pacaran menjadi halal. Siang dan
malam yang terbayang hanyalah wajah si dia. Lagu-lagu cinta melankolis
menjadi alunan indah dari hati yang merindu. Bila sang kekasih dekat, ia
takut berpisah. Bila sang kekasih jauh, hatinya resah gelisah menahan
kerinduan. Lalainya hati karena disibukkan oleh selain-Nya adalah
kesengsaraan dan kerugian tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Menikah adalah moment yang dinanti. Didamba. Seakan-akan, menikah adalah
terminal akhir dari kisah percintaan. Dunia penuh dengan hingar bingar cinta
nafsu yang memang di blow up oleh media-media. Lagu, sinetron, film,.
semuanya atas nama cinta. Cinta nafsu. Thaghut baru.

Sebagian orang mengatakan bahwa menikahi sang kekasih adalah karena cintanya
kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Apakah benar cinta karena Allah Subhanahu
wa Ta'ala? Karena jika saja cinta itu benar karena Allah Subhanahu wa
Ta'ala, niscaya akan membawa diri semakin dekat kepada-Nya. Maka patut
dipertanyakan cintanya itu, apakah benar karena Allah Subhanahu wa Ta'ala
atau hawa nafsu semata.

Cinta. Meminta dan memberi cinta dari dan kepada yang belum berhak. Alangkah
malunya hati bila memberikan cinta pada yang tidak berhak. Tiadalah berhak
memberikannya, karena sudah ada pemiliknya, meski belum tahu siapakah
belahan jiwa itu. karena pasangan jiwa adalah rahasia Allah. "Dan diantara
manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah,
maka mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun
orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika
seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka
melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah
semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal)."
(QS. Al Baqarah : 165)

Mereka Menjemput Kematian

Pernikahan identik dengan kebahagiaan, sedang kematian, identik dengan
kesedihan. Tetapi tidak selamanya demikian. Bisa jadi, kematian lebih
membahagiakan ketimbang pernikahan. Dan sementara sebagian orang mengejar
cinta dan disibukkan angan-angan akan pernikahan dengan sang kekasih, para
pejuang justru sibuk menggadaikan seluruh yang mereka miliki, termasuk
pernikahannya demi sebuah perniagaan yang balasannya adalah syurga.

Ayat Al Akrash. 17 tahun. Menggapai syahadah menjelang pernikahannya.
Pernikahan yang seharusnya menjadi penantian semua gadis. Menikah di kemelut
perjuangan membebaskan bangsa dari penjajahan? Ayat Al Akrash bukannya tak
punya cinta. Ia mencintai calon suaminya. Tetapi, ada yang lebih tinggi dari
cinta kepada manusia, yaitu cinta kepada Allah Subhanahu wa Taala. Ya, dan
bom cinta itu menewaskan 3 tentara Israel dan melukai 70 orang lainnya.
Subhanallah. Ayat kini telah menjadi mempelai wanita seluruh warga Palestina
dan pejuang Islam sedunia.

Zahid. 35 th. Sahabat Rasulullah SAW ini akan menikah dengan wanita yang
sholehah, sangat cantik dan terhormat. Ia tengah mempersiapkan
pernikahannya. Panggilan jihad berkumandang. Para sahabat menyarankan
kepadanya untuk tidak ikut berjihad, karena ia akan berbulan madu. Tetapi
apa jawaban sang pejuang ini? Zaid menjawab dengan tegas, "Itu tidak
mungkin!" Lalu Zahid menyitir ayat, "Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik" (QS. 9:24). Dan majulah Zahid ke medan pertempuran.
Menggapai syahid.

Abdurrahman bin Abu Bakar. Menikah dengan 'Atikah. Ia sangat mencintai
isterinya karena agama dan akhlaknya. Yang karena kecintaannya itu, membuat
Abdurrahman betah di rumah dan beberapa kali tidak shalat berjamaah di
masjid. Mengetahui hal ini, Abu Bakar menyuruhnya menceraikan saja isterinya
itu. Dan Abdurrahman bersyair dengan sedih untuk isterinya, "Demi Allah
tidaklah aku melupakanmu walau matahari kan terbit meninggi dan tidaklah
terurai air mata merpati itu kecuali berbagi hati. Tidak pernah kudapatkan
orang sepertiku mentalak orang seperti dia, dan tidaklah orang seperti dia
ditalak karena dosanya. Dia berakhlak mulia, beragama dan bernabikan
Muhammad. Berbudi pekerti tinggi bersifat pemalu dan halus tutur katanya.."
Namun kecintaan yang dalam kepada 'Atikah tidak menghalanginya untuk
memenuhi panggilan Allah kala jihad dikumandangkan. Ada cinta di atas cinta.
Ia tinggalkan isterinya dan berjuang hingga syahid. Mati di jalan Allah
adalah cita-cita kami tertinggi.

Hanzolah. Sahabat Rasulullah SAW. Pengantin baru. Malam pertama. Panggilan
jihad berkumandang. Dan ia memenuhi panggilan itu hingga menggapai syahid,
dalam keadaan masih junub. Dimandikan oleh para malaikat. Diabadikan dalam
catatan sejarah kafilah para syuhada.

Yaseen Al Jazairi. Pejuang dari Algeria. Syahid di Afghanistan pada tahun
1989. Akan menikah. Namun panggilan jihad di Afghanistan membuatnya rela
menggadaikan tabungan pernikahannya untuk membeli tiket ke tanah jihad,
Afghanistan, dan syahid di sana. Say: If your fathers, your sons, your
brothers, your wives, your kindred, the wealth that you have gained, the
commerce in which you fear a decline, and the dwellings in which you
delight, are dearer to you than Allah and His Messenger, and striving hard
and fighting in His Cause, then wait until Allah brings about His Decision
(torment). And Allah guides not the people who are Al-Fasiqoon (the
rebellious, disobedient) to Allah." [Quran 9:24].

Penutup

Banyak manusia yang berangan muluk dan berhasrat dengan cinta yang memenuhi
segenap jiwa, dan hari-harinya disibukkan oleh sang kekasih, hingga lalai
pada Allah Subhanahu wa Ta'ala, tetapi laa haula wala quwwata illa billah.,
ternyata didahului takdir dan kematian merenggut nyawa.

Pernikahan menjadi moment yang paling dinanti oleh kebanyakan manusia di
dunia dan semua orang seakan berlomba mengagungkan cinta. Tetapi diantara
manusia-manusia itu, masih ada orang-orang yang rela meninggalkan apa yang
didamba oleh kebanyakan manusia, demi sebuah cinta sejati dan kerinduan akan
kehidupan yang abadi. "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhan-mu
dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jemaah
hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku." (QS. Al Fajr : 27 - 30).
(ayat al akrash)

Kasih Tak Sampai

tentang-pernikahan.com - Sahabatku rahimakumullah...

Sebagaimana Ia (Allah) menghadirkanmu ke dunia ini dengan rasa cinta, melalui perantara seorang ummi yang penuh kasih, karena itulah...rasa yang begitu kuat terpatri di Qalbumu adalah rasa cinta (ingin dicinta dan mencinta)...

Kita tumbuh laksana tunas pohon kecil yang mengeluarkan dedaunannya dan ketika kuncupnya menyembul... Bersama itu pula timbul hasrat dihatimu untuk mencari pasangan hidup, teman berbagi suka duka di alam ini..

Cinta merupakan karunia Ilahi.., hadirnya tanpa diundang..., tiba-tiba kita sadari ia kuat tertanam laksana akar pohon yang rindang

Sahabatku rahimakumullah
Kurasakan getar Qalbumu manakala kau bercerita penuh harap kepadanya. Ia laksana kilau permata yang penuh cahya dimatamu Mencintainya ibarat kuncup bunga di Qalbumu Yang siap untuk mekar dengan keharumannya yang memikat Namun ternyata Jangankan mekar yang kau dapat Kuncup itu layu sebelum berkembang Manakala kau sadari Dia tak pernah mencintaimu!, tak pernah menaruh hati padamu!!, tak pernah menginginkanmu!!! Tak pernah !!!
Kekecewaanmu kau tumpahkan dalam sebuah syair lagu (walau hanya kau yang tahu...) Lirih perlahan mengalun
-------
"Kau bagaikan telaga yang jernih
Yang sejuk airnya serta menyegarkan
Ditumbuhi pepohonan rindang Disekelilingmu
Kau sadari akan seseorang
Yang mencintaimu Setulus hatinya
Dan kau beri satu pengertian
tentang sebuah cinta yang tak kesampaian
Kau hargai satu cinta kasih
Kau buktikan tanpa menghinanya
Walau seringkali kau acuhkan dia yang menyayangimu
Kau berarti baginya Kharisma didirimu Dambaan hatinya"
-------
Aduhai gerangan sungguh beruntung yang mendapatkan cintamu Dan ketika kau kutanya kenapa? Dengan ungkapan pilu engkaupun berkata:

"Entahlah Akupun tidak tahu. Namun yang terpenting Dari sekian banyak manusia, dari sekian banyak insan dunia Bagiku...Dialah yang terindah...terbaik..., dan paling mempesona...!" Pancarannya begitu tajam menghunjam!! Sungguh tak 'kan ada yang bisa menggantikannya Walau dicari di belahan bumi manapun, tetaplah dia orangnya!!!

Aduhai...gerangan...perih nian yang kau rasa... Kalau begitu baiklah... Kan kuajak dirimu terbang ke sebuah tempat yang bernama "Negeri kesunyian" Kenapa ??? Karna engkau butuh kesendirian untuk mengobati luka hatimu...

Kita tlah sampai... Tak ada seorangpun yang akan mendengar perbincangan kita... (Listen to me please!!! Dengarkanlah aku baik-baik sahabatku...!!!)

Sahabat... Tahukah engkau? Manakala engkau telah merasa mencintai seseorang... Itu sama artinya engkau t'lah menghamba padanya?...

Sadarkah dirimu? Manakala engkau tahu ia tidak mencintaimu ... Itu artinya ia menunjuk pada kekuranganmu?...

Tidak terfikirkah olehmu? Jika yang kau harap saja tidak bisa mencintaimu... Apalagi Yang Menciptakannya???!!!...

Astafirughlaahul 'aziim...
Astafirughlaahul 'aziim...
Astafirughlaahul 'aziim...

(Ucapmu seraya menjerit tertahan... titik-titik embun menggenang di kelopak matamu...mengalir perlahan...membasahi pipi...) Mengangislah...kalau itu yang membuat hatimu tenang...

Sahabat... Aku bersyukur kepada Allah kau sadari kini kekhilafanmu... Bahwa ter-amat sulit untuk menggapai Cinta_Nya bisa engkau pelajari dari makhluk_Nya yang bernama manusia... Karena itu...Perbaikilah segala sesuatu yang ada padamu... Bangkitlah untuk menjadi yang terbaik...

Sahabat... Sesungguhnya yang ada padamu sudah ter-amat sempurna... Rupa wajahmu adalah yang terindah yang kau miliki... Namun?sinarannya belum terlihat... Masih pudar dan perlu dibersihkan... Dimana letaknya tersimpan di dasar yang paling dalam... Sulit terjangkau?Itulah Qalbu (hati) mu... Jika sinarnya telah mendekati kesempurnaan... Kilaunya akan memancar ke luar... Itulah namanya kecantikan/ ketampanan hakiki...

Sesungguhnya... Seseorang mencintaimu tidaklah melihat dari kecantikan (ketampanan) atau kekayaanmu... Tetapi ia melihat pancaran yang ada pada Qalbumu... Kenapa? Karena kecantikan/ ketampanan akan sirna bersama berlalunya waktu... Kekayaan akan lesap bersama perputaran roda kehidupan... Sedangkan pancaran Qalbu akan senantiasa abadi bersama ridha Ilahi kepadamu...

Namun satu hal yang harus kau ingat! Tak selamanya cinta itu berati memiliki... Ibarat Qalbumu...yang bebas bergerak tanpa bisa kau cegah... Kenapa? Karena ia hidup sebagaimana arus air yang mengalir... Engkau saja tak dapat memiliki hatimu, apalagi kepunyaan orang lain? Yang berhak memilikinya adalah Allah...

Wahai sahabat... Bukankah sesuatu yang kau sulit mendapatkannya sulit pula kau lepaskan? Demikianlah seseorang itu di hatimu... Bukankah Kasih tak sampai benteng dirimu untuk senantiasa menjaga kesucianmu? Terutama Qalbumu...(Yang senantiasa wajib kau jaga kesuciannya)..(Silahkan buka kembali lembaran artikel "Kekasih Sejati" dan "Kemana Akan Dicari Gantinya???" di bawah ini).

Karena itulah... "Kasih Tak Sampai" merupakan cermin bagimu ... untuk mengerti arti Cinta Sejati yang sesungguhnya...

Sesungguhnya Cinta dijadikan Allah indah di dalam Qalbumu... Keindahannya akan kau temukan manakala kau dapatkan hatimu mencintai Allah... Tak ada makhluk yang sempurna di muka bumi ini kecuali diri_Nya...

Karena itu... Laa tahzaan wa laa takhaaf (Janganlah sedih dan janganlah takut...) Innallaaha ma'ana (Sesungguhnya Allah bersama kamu...) Betapa dengan sayang_Nya Ia berkata:

"Thayyibaa tu litthayyibiina watthayyibuuna litthayyibaati" Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. An Nur 24:26)

Wallaziina aamanuu asyaddu hubban-lillah Orang-orang yang beriman amat sangat cinta kepada Allah. (QS. Al Baqarah 2:165)

Yuhibbuhum wa yuribbuu nahuu Dia (Allah) mencintai mereka dan mereka mencintai_Nya. (QS. Al Maidah 5:54)

Menikah Mengapa Takut?

tentang-pernikahan.com - Islam sangat menganjurkan, mendorong serta memudahkan pernikahan, tapi tidak juga menyepelekannya. Untuk itu kesiapan yang sematangdan sesempurna mungkin dalam memasuki gerbang pernikahan sangat diperhatikan dan diutamakan.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (Qs. AR-Rum: 21)

Bagi seorang perempuan yang belum menikah, usia 30 adalah usia kritis dan banyak pilihan seperti di persimpangan jalan. Cobalah amati, stress lebih sering dialami seorang gadis ketika menginjak usia ini. Sebagian perempuan, malah semakin berkurang keinginannya menikah ketika melewati batas usia 30, karena mereka semakin pesimis menggapai keinginan yang satu ini. Meski demikian mereka, apalagi perempuan metropolis, masih memiliki keinginan-keinginan yang akhirnya membawa mereka mencari kesibukan lain dalam mengisi masa kesendiriannya.


Tidak Sulit

Orang metropolis, baik laki-laki maupun perempuan karena studi atau menunggu hidup mapan baru menikah adalah hal biasa. Tapi ada juga, walaupun sudah mapan dan berkedudukan, masih menunda perkawinan karena terlalu ideal memilih 'pangeran' atau 'permaisuri' pendampingnya. Berulang kali menjalin kasih namun sebanyak itu pula kandas atau mengandaskan diri.


Sesungguhnya hal-hal tadi tidak terlalu menjadi persoalan jika keterlambatan menikah itu dijadikan alasan untuk memuaskan 'kebebasannya'. Bagi yang berpikir 'mumpung masih bebas' kendalanya adalah karena mentalitas seksnya yang telah meracuni pikirannya sehingga melakukan eksploitasi seks. Sedangkan jika kendalanya akibat tekanan eksternal, maka 'hendaklah tetap tersenyum', demikian nasihat orang bijak. Karena memang Allah dan Rasul-Nya tidak membenci orang yang telat nikah bukan karena alasan yang tak disengaja.

Perkawinan, memang begitu dimudahkan dalam Islam. Perkawinan juga bukan suatu ikatan yang permanen (abadi), karena setiap saat dapat diputuskan melalui perceraian yang juga mudah pelaksanaannya. Dikatakan mudah karena kesederhanaan prosedur dan pelaksanaannya. Islam sama sekali tidak membebani dengan permintaan mahar (mas kawin) yang menguras kekayaan, perkawinan dalam Islam juga tidak dibebani dengan seremonial yang berbelit, bersyarat dan berlarut-larut.

Dalam pernikahan, Islam mensyaratkan adanya mempelai yang saling merelakan, terpenuhi hak mempelai wanita berupa mas kawin dalam bentuk apa saja, bahkan jika berupa barang berharga, dapat dihutangkan, dan menjadi milik si gadis bukan hak orang lain. Harus dinyatakan aqad nikah mereka dalam kalimat ijab: 'saya nikahkan', dan kalimat qabul: 'saya terima nikahnya', dalam satu acara sederhana dengan dihadiri oleh wali dan para saksi. Proses akhir dari pernikahan adalah diumumkan kepada khalayak dengan sedikit walimah berupa diundangnya sejumlah kenalan yang disediakan jamuan.

Sayang memang, adat kemudian menciptakan perkawinan itu sulit dan berbelit. Mahar yang mahal bisa saja terjadi karena dimanfaatkan oleh orang tua, persyaratan yang terlalu muluk terhadap calon suami atau istri ? karena ketakutan-ketakutan yang tidak perlu - tetek bengek birokrasi dan seremonial yang tak dianjurkan Islam. Pernikahan kadang dijadikan sarana unjuk status, membela prestise pribadi, mencari keuntungan ekonomis dan politis, juga ajang membanggakan suku.

Kesiapan Menikah

Meski Islam sangat menganjurkan, mendorong serta memudahkan pernikahan, bukan berarti Islam menyepelekannya. Apalagi tantangan zaman yang menghadang dari waktu ke waktu terus berubah dan meningkat. Untuk itu kesiapan yang matang dan sesempurna mungkin dalam memasuki gerbang pernikahan sangat diperhatikan dan diutamakan.

Persiapan yang pertama tentu saja kematangan emosional. Kematangan atau kemandirian emosional adalah untuk melihat apakah seseorang sudah mampu melepaskan diri dari ketergantungan kepada orang tua atau orang lain yang selama ini dominan dalam hidupnya. Karena bila seorang istri masih lebih mempercayai atau mengutamakan keluarga lamanya dalam setiap mengalami persoalan, atau suami yang tidak dapat melepaskan diri dari pengayoman, bimbingan dan jaminan orang tuanya, maka suami-istri itu tidak akan berhasil membentuk ikatan keluarganya.

Persiapan kedua adalah kematangan sosial, yakni kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (istri/suami atau keluarganya) secara sehat dan memuaskan. Orang yang matang secara sosial akan mampu memahami dan menerima kondisi orang lain, baik kelebihan maupun kekurangannya. Dengan demikian orang tersebut tidak akan menyulitkan diri sendiri maupun orang lain. Buruknya hubungan suami istri dan dengan keluarga masing-masing adalah akibat dari ketidakmatangan sosial ini.

Persiapan berikutnya adalah kemandirian sikap dan prinsip, atau sebut saja kematangan spiritual. Hal inilah yang berkaitan langsung dengan keimanan sebagai seorang muslim/muslimah. Dorongan naluri untuk mencintai-dicintai dan mengasihi-dikasihi dalam berumah tangga dapat dikendalikan sehingga tidak terjebak dalam perilaku yang melanggar akhlak agama. Kematangan spiritual juga ditandai dengan pemahaman ajaran agama yang terus bertambah, juga pemahaman mengenai apa dan bagaimana berumah tangga. Karena segala sikap dalam rumah tangga ? dan segala hal - akan dimintakan pertanggung-jawabannya kelak. "Sesungguhnya mata, hati, telinga dan segala apa yang diperbuat manusia akan dimintai pertanggung-jawabannya", demikian nilai yang ditanamkan Islam.

Sedangkan persiapan terakhir adalah kemandiran finansial. Meskipun Islam tidak berorientasi materialistik, berpikir realistik juga dianjurkan. Karena kebutuhan finansial rumah tangga akan terdebit secara kontinu dan banyak variasinya. Untuk membentuk pribadi Islami dalam rumah tangga dan anak-anak perlu pembiayaan, ini realitas yang tak bisa dihindari. Realistik di sini juga bukan berarti muluk-muluk apalagi berlebihan. Finansial rumah tangga yang realistis adalah ekonomi rumah tangga yang dikategorikan layak, bukan kaya tapi bukan pula di bawah garis kelayakan.

Memang tidak diragukan lagi bahwa hanya melalui pernikahanlah hubungan heteroseksual normal seorang muslim sah hukumnya. Meski demikian, Nabi Muhammad Saw juga mengakui bahwa persoalan pernikahan itu bersifat sangat kasuistis dan pribadi. Karena itu Nabi tidak pernah menvonis pernikahan dalam kategori wajib mutlak, walaupun dikatakan pernikahan merupakan sunnatullah dan sunnah para rasul serta Islam menolak hidup membujang seperti kependetaan. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyebutkan: Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Rasulullah saw menolak Usman bin Mazh'un melakukan tabattul (pilihan hidup membujang). Seandainya beliau mengizinkannya niscaya kami (para sahabatnya) akan mengebiri diri."




Hakikat Pernikahan


tentang-pernikahan.com - Ada banyak alasan manusia yang membuat dasar dari hakikat pernikahan, hakikat yang seperti apakah yang paling membahagiakan? coba kita lihat...dan manakah pilihan kita???

- Jika hakikat pernikahan adalah karena SEX, maka pasangan rajin bertengkar jika servis di kamar tidur tidak memuaskan. Atau rajin hadir di SEX party.

- Jika hakikat pernikahan adalah karena HARTA, maka pasangan bakal bubar jika bangkrut.

- Jika hakikat pernikahan adalah karena BEAUTY/BODY, pasangan bakal lari jika rambut beruban dan muka keripot atau badan jadi gendut.

- Jika hakikat pernikahan adalah karena ANAK, maka pasangan akan cari alasan utk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir.

- Jika hakikat pernikahan adalah karena KEPRIBADIAN, pasangan akan lari jika orang berubah tingkah lakunya

- Jika hakikat pernikahan adalah karena CINTA, hati manusia itu tidak tetap dan mudah terpikat pada hal-hal yang lebih baik, lagipula manusia yang dicintai pasti MATI / PERGI.

- Jika hakikat pernikahan adalah karena IBADAH kepada ALLAH, sesungguhnya ALLAH itu KEKAL dan MAHA PEMBERI HIDUP kpd makhlukNYA. Dan ALLAH mencintai hambaNYA melebihi seorang ibu mencintai bayinya. Maka tak ada alasan apapun didunia yang dapat meretakkan rumah tangga kecuali jika pasangan mendurhakai ALLAH.

Kamis, 07 Februari 2008

Dalam kesakitan teruji kesabaran..dalam perjuangan teruji keimanan. Dalam ukhuwah teruji keikhlasan..dalam tawaqal teruji ketaqwaan. Dalam kerinduan teruji kesetiaan.. dan hargailah bila bersahabat, maafkanlah bila terluka.. Fahamilah bila keliru, nasihatilah bila terleka, tegurlah bila tersilap, ingatilah bila kesunyian..itulah kehebatan ukhuwah fillah.."

God Give Me Strength

Ya Allah,
Beri hamba kekuatan
Disaat hamba berusaha melupakan
Tetapi mengapa ingatan tentangnya semakin dalam mengakar
Rindu padanya semakin dalam menghujam
Cinta padanya semakin dalam terukir
Hamba tidak ingin cinta yang tak Engkau Ridhai Ya Allah
Untuk itu hamba mohon berikanlah hamba yang terbaik
Terbaik menurut Engkau
Entah bersamanya atau tidak
Hamba tak ingin cintaku membuat hamba perpaling dari-Mu
Hamba tak mau cinta yang seperti itu
Hamba ingin cinta yang sepenuh ridho-Mu
Cinta yang membuatku semakin dekat dengan-Mu
Cinta yang membuatku semakin Mencintai-Mu
Cinta yang membawa kepada kesempurnaan Dien-Mu
Cinta yang membawa ke jannah-Mu
Ya Allah...
Bantu hamba menjaga hati hamba agar tak terjerumus kedalam cinta semu
Yaitu Cinta karena nafsu
Cinta karena rupa dan cinta karena harta
Ya Allah...
Jangan pernah lepaskan hamba dari gengaman-Mu
Jangan palingkan wajah-Mu dariku
Agar tak terperosok aku dalam jurang neraka-Mu

Sepenggal Doa Untukmu


Ya Allah...

Aku datang pada Mu dengan penuh kepasrahan
Ketika dihadapkan kepada pilihan terberat

Ya Allah...

Beri ketetapan hati untukku
Hati yang terbaik yang sama-sama kita lihat
Hati yang bukan saja menyejukkan dalam pandanganku
Tapi hati yang telah Engkau lihat sampai menembus relung kalbunya...

Alloh yang Maha Kuasa,
Maha melihat masa depan,
Maha mengetahui yang akan terjadi
Engkau jua yang mengetahui keinginan terdalam hatiku

Ya Alloh,...

Jika mendambanya adalah kesalahan
Dan merindunya adalah kekeliruan
Tolong jangan biarkan hati ini terbuai dalam keindahan fatamorgana semu...
Jika kesempurnaannya bukan untukku...
Tolong bawa jauh dari relung hati...
Hapuskan khayalan keindahan tentangnya
Dan jangan biarkan aku terlena dalam keindahannya...
Gantikan aku dengan kesempurnaan yang sebenarnya untuk dia

Tapi Tuhan,...
Jika kesempurnaanku adalah bersamanya
Beri aku kekuatan menentukan pilihan
Beri aku kesabaran dalam menjalani proses menggapainya

Jika dia memang untukku...
Jangan biarkan aku menyerah & terpuruk dalam belenggu masa lalu............
Smoga kau ridhoi kami untuk bersatu
Mengarungi sisa umur...
Menapaki jalan kearah Mu...
Dan melukis keindahan untuk dunia dan akhirat kami...
Tolong beri kesabaran yang penuh...
Dalam melalui detik-detik waktu yang berjalan...

Amien......



Atas Nama Cinta


Ini Adalah Kisah Yang Sudah Sangat Melegenda : Atas Nama Cinta


tentang-pernikahan.com - ini adalah kisah yang sudah sangat melegenda:

- Tentang Julius Caesar, kaisar Romawi yang rela kehilangan kehormatan, kesetiaan dan bahkan negaranya demi si Ratu Penggoda: Cleopatra. Semua dia lakukan (kata ahli sejarah)...atas nama cinta

- Ini kisah tentang pemuda bernama Romeo, demi seorang wanita, rela kehilangan keluarga, dan tentu saja nyawa... tetap saja:atas nama cinta

- Satu lagi, seorang janda bernama Khadijah, yang rela mengorbankan segalanya demi membela pemuda bernama Muhammad, yang dia yakini membawa risalah Tuhannya.

Ini juga: atas nama cinta kata Jalaluddin Rumi: cinta akan membuat yang pahit menjadi manis dan dengan cinta tembaga menjadi emas dengan cinta yang keruh menjadi jernih dan dengan cinta, sakit menjadi obat dengan cinta yang mati akan menjadi hidup dan cintalah yang menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya dari pengetahuanlah cinta seperti tumbuh..

Afwan, aku bukan pujangga yang hendak membahas tentang cinta. Aku juga tidak sedang mencampuri urusan orang lain (Aku hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara.. yang wajib hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin...salah langkah bahkan mungkin itu diriku sendiri.

Bila aku salah, atau. Artikel ini tak berkenan, mohon maaf.

Itu saatnya aku untuk dikritisi...

aku ingin bicara atas nama wanita, terlebih akhwat (kalau boleh sih)

tolong untuk para ikhwan(atau yang merasa sebagai muslim):

wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta.Sangat mudah membuat wanita bermimpi.

Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami.Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan "lebih".

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri.

Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernamaTa’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya.Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya (afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label: ta'aruf.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju Pada-NYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik. Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu. Jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganmu.

ada beda...persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti

virus.....beda itu bernama "rasa" dan "pemaknaan"

Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah

antum memang bukan Mush'ab

antum juga tak sekualitas Yusuf as.

tetapi antum bukan Arjuna

dan tak perlu berlagak seperti Casanova

karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah:

segeralah menikah atau

jauhi wanita dengan puasa


Tolong, sebelum antum memutuskan untuk

mendatangi kami jawab dulu

pertanyaan ini dengan jujur:

- setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah pernikahan?

- ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu,

dengan alasan yang tidak syar'i dan terlalu duniawi?

kalau jawabannya "YA",:

"SELAMAT"

berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib as.

Dia baru berani mengatakan cinta kepada Fathimah, setelah menikah. Ali,

pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk

mengatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas surga...

Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon suami kami yang sebenarnya.Mereka berusaha untuk menjaga hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami.atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon suami kami sebenarnya?

Maaf, wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai saudara kami, tolong, jaga kami. Karena kami akan kuat menolak rayuan preman, but bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.

Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahi-NYA?
Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoi-NYA?
Bukan cuma saat menikah, tetapi saat pertemuan yang juga bebas dari maksiat.Allah Maha Pencemburu, dan DIA Maha Memiliki kami, so...mintalah kepadaNya sebelum mendatangi kami.

Minggu, 03 Februari 2008

Apa Yang Bukan Perkawinan


Perkawinan bukan pertandingan sepak bola, tidak ada
yang harus mencatat kemenangan

Perkawinan bukan pelajaran sejarah, tidak ada yang
perlu menghapal pertempuran-pertempuran masa lalu

Perkawinan bukan kampanye politik, yang penuh dengan
janji-janji yang tidak akan ditepati

Perkawinan bukan komputer. Tidak ada batas jumlah
memori untuk mengingat saat-saat indah

Perkawinan bukan persaingan. Kalau pasangan anda kalah
berarti anda menang. Ingat jika pasangan anda kalah
berarti anda juga kalah

Perkawinan bukan mobil. Kita tidak bisa menukar yang
lama dengan model baru setiap seribu mil

Perkawinan bukan bursa saham. Investasi dalam
perkawinan selalu memberikan keuntungan

Perkawinan bukan taman hiburan dimana anda bisa keluar
begitu kesenangannya berakhir. Perkawinan adalah
hubungan yang cukup anda percayai untuk tetap tinggal
sampai kesenangannya kembali

Perkawinan bukan putri dan pangerannya diatas kuda
putih, berkuda bersama menuju matahari terbenam :
perkawinan adalah seorang pria dan wanita yang saling
mencintai didunia nyata, menghadapi masalah-masalah
nyata, berbagi suka dan cita nyata, dan menjalani
semuanya itu dengan tetap menjadi sahabat terbaik.

Nasehat Qur'ani Tentang Pernikahan

Bagi mereka yg mencari Mawaddah (kasih), Sakinah (ketentraman) dan Rahmah (sayang) dalam Keluarga.

Bismillahirrahmaanirahiim

Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan2 Al-qur'an tentang tujuan hidup yang sebenarnya Nasehat ini untuk semuanya ...........
Untuk mereka yang sudah memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasehat ini untuk semuanya.......
Semua yang menginginkan kebaikan.

Saudaraku.............
Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci,ingat itu......
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, ketutunan maupun kecantikan sebagai alasan............
karena semua itu akan menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai alasan........
Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Saudaraku..........
Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta........
Namun......jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH " sebagai landasan......
Niscaya engkau akan selamat
Tidak saja dunia, tapi juga akherat.......
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan......
Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.

Saudaraku...........
Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam "istanamu"...... disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan.......
Jika ini kau lakukan " istanamu " tidak akan langgeng.....
Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah saw.... tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak
mendengar kedatangannya.
Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........

Saudaraku.........
Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam "istanamu "........
Disayang, dimanja dan dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu........
Jika itu engkau lakukan " istanamu " akan menjadi neraka bagimu

Saudaraku............
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu.........
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu......
Jika itu engaku lakukan akan celaka....
Engaku tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah.....
Lihatlah bagaimana Allah menegur " Nabi "-mu tatkala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu.................
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya........
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth...........
Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang.....
Istrimu bisa menjadi musuhmu...........
Didiklah istrimu........
Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya......
Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami
Rasulullah saw menerima tugas risalah.....
Istrimu adalah tanggung jawabmu....
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah....
Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam........
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu...

Saudaraku.......
Jika engkau menjadi istri.........
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu......
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah......
siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya....
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan.....
Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka................jangan..........

Saudarau........
Jika engkau menjadi Bapak......
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Rasulullah saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat kepada Allah.......
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat.......
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan'an yang durhaka.

Mohonlah kepada Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.

Saudaraku........
Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka bermanja-manja.....
Jangan biarkan mereka bermalas-malas..........
Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih....
Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam.

AMIN

Episode Hidup

Sedih......
Sakit hati......
Patah hati.....
Menangis ........

Kenapa aku tidak bisa bersama dia
Apa dia tidak tahu aku begitu mencintainya
Kenapa dia tidak bisa mencintaiku seperti aku mencintainya
Kenapa dia pergi meninggalkanku
Kenapa dia menjauhiku
Kenapa dia memilih orang lain bukannya aku

Bertanya dan terus bertanya
Apakah kita pernah merasakan itu
Setiap orang pasti pernah mengalaminya
Memang menyakitkan sekali jika kita harus mengalami hal seperti itu
Apalagi harus menerima kenyataan pahit orang yang kita cintai menikah dengan orang lain

Apa yang terjadi selanjutnya pada kita haruskah kita mengurung diri dikamar, menangisi kehidupan ini
Malas makan, malas mandi (bau dong ^_^), menjadi orang yang begitu sensitif seakan-akan dunia udah runtuh
dan seakan-akan hanya yang kita mengalami ini
dan Naudzubillah min dzalik sampai kita menjauh kepada-NYA karena kita menganggap seakan-akan Allah mengapa begitu berat memberikan cobaan kepada kita dan kenapa tidak mengabulkan permohonan kita agar bisa bersama

(tapi Insya Allah Ya Akhi Wa Ukhti Fillah tidak ada yang seperti itu)
Malah semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT
Datang menghadap-NYA bersujud ditengah malam melaporkan semua permasalahan
Dan berkasih-kasih kepada-NYA

Betapa indahnya
Itulah hal terbaik yang harus kita lakukan daripada harus menyesali diri
Kenapa harus bertemu dengannya
Kenapa harus mengenalnya
Kenapa harus jatuh cinta padanya
Kalau akhirnya hanya kesedihan yang kita alami

Ingatlah Ya akhi wa ukhti fillah,
Bukankah apa yang menurut kita baik belum tentu baik dalam pandangan Allah
Dan apa yang kita anggap tidak baik belum tentu tidak baik dalam pandangan Allah
Selalu tegarlah dalam menghadapi kehidupan ini
Karena itu adalah bagian episode hidup yang harus kita jalani

Episode kehidupan yang harus kita lewati
Betapa indahnya jika kita berhasil melewati ujian itu
Jadi jangan bersedih Ya akhi wa ukhti fillah jika memang tidak ditakdirkan bersama orang yang kita inginkan
Anggap aja dia nggak beruntung mendapatkan kita ^___^

Percayalah Allah pasti memberikan yang terbaik untuk kita
Dan yakinlah kita pasti memiliki jodoh masing-masing
Dan diluar sana ada seseorang yang menanti kita dengan tulusnya
yang kelak mencintai kita sepenuh hati
dan kita pun mencintainya

Mungkin tidak didunia
Namun Insya Allah disurga nanti kita bertemu dengan jodoh kita
Tapi kita berdoa bersama-sama semoga kita akan menemukan jodoh kita didunia dan akhirat

Saya jadi ingat kata seorang sahabat yang terpenting
Bagaimana akhir hidup kita semoga kembali kepada-NYA dalam keadaan Khusnul Khatimah
dan kita mendapatkan Ridho-NYA untuk meraih surga-NYA

Aamiin

Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang Hingga membuat lalai akan adanya
Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila aku jatuh cinta Pilihkan untukku seseorang
yang hatinya penuh dengan kasih-Mu dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati Jangan pernah Kau
palingkan wajah-Mu dariku Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amiin

" Hidup untuk Mempersembahkan Yang Terbaik, yaitu Bermakna bagi Dunia
dan Berarti bagi Akhirat.