Rabu, 07 November 2007

Pandangan Mataku

Saat hati telah enggan memahami
Saat mata tak jua mampu menahan diri
Ketika itulah penghianatan dimulai
Mata menganggap hati menimpakan derita
Padahal karena matalah hati tersiksa
Mata menikmati segalanya
Sedang hati selalu jadi korbannya
Setiap kenikmatan mata
Setetes noda pula menimpa hati
Wahai pandangan mataku
Janganlah kau buat diriku berbuat kian hina dan nista
Dengan membiarkanmu bebas berkelana
Pada tempat-tempat yang tidak semestinya
Wahai pandanganku yang berlumur dosa
Izinkan kubasuh pedihku dengan air mata
Semoga kau selalu setia membawaku pada tempat mulia

Tidak ada komentar: