Selasa, 01 Januari 2008

Dipenghujung Kecewaku

Robby . . .
Hamba hanya ingin harapan baru
Dalam menjalani tahun 2008-Mu ini
Tapi selalu kekecewaan yang kudapat
Semua yang serba dibatasi
Bagai hidup dalam sangkar
Mending kalau sangkar emas Ya Robb . . .
Tapi nyatanya sebuah sangkar perunggu
Aku benar-benar tidak tahu
Jalan pikiran orang-orang pintar
Apakah mereka menganggap setiap orang adalah sama
Seperti setitik nila yang jatuh pada sebelanga susu
Aku hanya ingin setetes sayang
Dari orang-orang yang mengaku saudara
Dari seseorang yang mengaku sebagai kakak
Tapi yang kudapat adalah setetes sayang yang semu
Bahkan kalaupun dapat
Setetes sayang itu harus kuraih dengan tetesan air mata dulu
Dan akhirnya harus kubagi dengan orang lain
Ya Robb . . .
Dimana letak kedamaian itu
Aku memang cengeng
Selalu menyusahkan orang lain
Tak bisa berdiri sendiri
Aku butuh support
Sebenarnya hamba sangat ingin Ya Robb
Hanya sayang dan cinta-Mu yang kuharap
Tapi kehadiran mereka
Benar-benar telah mengacaukan hidupku
Entah sayang ataukan benci
Aku sulit mengartikannya
Kalau sayang, haruskah terlahir dengan kemarahan?
Kalau cinta, haruskah terungkap dengan kebencian?

Tidak ada komentar: