Rabu, 12 Desember 2007

Jerat-Jerat Cinta Antara Yang Haq Dan Yang Bhatil


Selama Dunia masih berputar dan hati nurani masih menuntun manusia, maka perasaan kasih dan cinta akan selalu mewarnai kehidupan manusia. Kang Doel Sumbang pun sampai bersyair, “jangan berkata tidak kalu kau jatuh cinta, karena kita sengsara bila tak punya cinta”.

Apa yang dikatakan Kang Doel itu benar adanya, jika tidak ada cinta maka dunia ini akan rusak oleh pertengkaran dan kekerasan. Cintalah yang melembutkan hati manusia, cintalah yang membuat orang rela berkorban untuk apa yang dicintainya. Cinta pula yang membuat dunia ini tetap damai, aman dan tentram.

Cinta yang terdiri dari 5 kata itu, memang kadang membuat dilema, disatu sisi menawarkan keindahan dan kebahagiaan. Namun disisi lain menawarkan kepahitan dan penderitaan. Betapa sakitnya ketika kita tahu cinta kita bertepuk sebelah tanagn. Tak terbayang deritanya ketika orang yang kita cintai meninggalkan kita. Betapa jahat cinta yang membuat orang rela melakukan maksiat dan dosa.

Rasa cinta itu sendiri sebenarnya alamiah, pemberian Illahi Robbi sebagai potensi bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Adanya cinta pada diri manusia tidak akan dihisab, sebab itu adalah qadha’ (keputusan Allah). Orang ingin bercinta itu wajar atau normal, sebab dalam dirinya ada naluri itu.

Tetapi yang akan dihisab oleh Allah adalah kemana siempunya naluri cinta itu menggerakkan nalurinya dan kepada siapa diberikan cinta itu. Oleh sebab itu Islam sendiri sebagai dien yang fitrah bagi manusia, tidak melarang orang yang mempunyai cinta, tetapi perwujudan dari cintanya itu yang akan diatur oleh islam.

Dan aturan Islam sendiri memang sudah pas untuk “porsi” manusia, sehingga syara’ menetapkan aturan tertentu dalam mewujudkannya, sehingga perbuatan seorang muslim diharapkan tidak menyimpang dari aturan syara’.

Jadi islam tidak melarang cinta itu sendiri tapi perwujudan dari cinta itu yang diatur (dilarang dan dianjurkan). Yang dialami para pelangsung ide pacaran itu adalah kesalahan dalam mewujudkan cinta itu. Dimana cinta yang seharusnya alamiah pemberian dari Allah oleh pacarawan dan pacarawati diselewengkan.

Orang yang sedang merasakan falling in love ditambah lagi first love cenderung mengindahkan sesuatu yang sebenarnya tidak indah, mengenakkan sesuatu yang kadang tidak enak, sampai ada pepatah kalo cinta sudah melekat maka kotoran kambing serasa coklat. Orang yang bercinta dan berwujud dalam pacaran akan cenderung buta “ love is blind“, ungkapan semacam itu sering muncul, apa yang terjadi selanjutnya adalah ATLANTA (aku terlanjur cinta), sehingga karena Atlanta itulah, akhirnya rela diapa-apakan oleh si pacarnya. Nauzubillah.

Setiap orang punya jalannya masing-masing untuk menemukan soul mate atau belahan jiwanya. Tapi kalau kamu belum siap untuk menikah mengapa harus dari sekarang “berpacaran”. Ingat deh sabda Rosulullah: “wahai para pemuda, barangsiapa diantara kamu memiliki kemampuan untuk menikah, maka nikahlah, sebab nikah itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan, tapi barang siapa belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung” (HR.Bukhari)

Allah juga menegaskan dalam firman-Nya : “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya”. (QS.An-Nuur : 33), so pacaran walau menganggap pacaran secara islami itu hanya ada setelah kita menikah.

MENGGAPAI CINTA YANG HAKIKI

Daripada mendekati perbuatan zina dan bawaannya cemas melulu kaarena cemburu dan takut si doi direbut orang lain. Mendingan kita belajar mencintai Sang Khalik, tidak perlu takut cinta kita tidak dibalas. Allah sendiri berjanji, ketika seorang hamba mendekat sejengkal pada-Nya maka Allah akan mendekat sehasta pada hamba tersebut. Ketika seorang hamba mendekat dengan berjalan maka Allah mendekat kepadanya dengan berlari.

Subhanallah, begitu indah dan agungnya cinta Allah pada kita. Walau kita banyak melalaikan dan mendurhakai-Nya tapi Allah tetap mencintai kita. Buktinya kita masih terbangun menikmati udara pagi. Jantung kita masih berdetak dengan setia. Mata kita masih bisa melihat keindahan dunia walau kadang sering disalah gunakan. Telinga kita masih mendengar suara-suara merdu walau seringnya untuk mendengarkan hal-hal yang tidak baik.

Nggak bakalan rugi kok kalo kita benar-benar mencintai Allah, karena balasanya sanagt indah. Diantaranya :

Ø Doa kita akan selalu dikabulkan selama menurut perhitungan Allah itu baik untuk kita, Allah berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, (katakanlah) bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan do’a orang yang berdo’a kepadaku. Maka hendaklah ia menunaikan perintah-Ku (iman, beramal sholeh) dan hendakalah ia beriman kepada-Ku dan memenuhi segala perintah-Ku. Mudah-mudahan mereka selalu mendapatbpetunjuk (ke jalan kebenaran) “ (Al Baqoroh : 186)

Ø Allah akan senantiasa memberikan ketentraman jiwa kepada kita, seperti janji Allah : “Dia-lah yang menurunkan ketentraman ke dalam hati orang-orang mukmin supaya bertambah keimanan mereka (darikeimanan mereka yang sudah ada). Dan kepunyaan Allah tentara ruang angkasa dan bumi. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS Al Fath : 4)

Ø Allah akan memberikan perlindungan kepada hamba-hamba yang mencintai-Nya. “Allah pembela orang-orang yang beriman. Ia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran dan lain-lain) kepada cahaya terang benderang (keimanan dan hidayah). Orang kafir pembelanya adalah thagut yang mengeluarkan mereka dari terang menuju kegelapan. Mereka penghung\i neraka. Mereka kekal didalamnya” (QSAl Baqoroh 257)

Ø Serta Allah menjamin pertolongan kepada kita, “sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang beriman dalam kehidupan didunia dan pada hari saksi berdiri (dihadirkan dihari kiamat” (QS.Al Mukmin : 51)

Ø Selain itu Allah akan selalu membimbing kita kedalam hidayah-Nya, “Setiap musibah yang menimpa seseorang adalah dengan izin Allah (sesuai dengan Sunah-Nya). Barang siapa yang beriman kepada Allah, niccaya Dia akam memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu”, (QS.At-Haghaabun : 11)

Ø Dia pun memberikan berkah kepada kita. “ Jika penduduk negeri beriman dan bertaqwa sesungguhnya Kami bukakan keberkatan kepada mereka dari langit dan bumi (lahor dan batin, rohaniah dn jasmaniaya)./ Tetapi mereka mendustakan ayat-ayat Kami. Lalu Kami siksa mereka karena usaha perbuatan mereka”

(QS.Al A’raf ayat 96) (By : Majalah Muslimah, mei 2003)

Tidak ada komentar: