Rabu, 12 Desember 2007

Renungan Sang Inovator

Aku akan membangun tekad baja untuk berhasil & menaklukkan tembok kegagalan dengan keyakian yang kokoh, aku akan berupaya terus sampai aku berhasil karena pahala kehidupan dan buah keberhasilan ada pada akhir setiap perjalanan.

Namun melangkah untuk mencapai tujuanpun adalah sebuah kebajikan, karena itu, aku akan selalu membuat langkah baru, jika ternyata hal itu belum bisa membuatku sampai ditujuan, aku akan melangkah lagi dan terus melangkah lagi.

Kekalahan tak akan kuanggap terlalu serius. Dan aku akan menghapuskan kata-kata berikut dari kamus hidupku, “ menyerah, tidak bisa, tidak sanggup, mustahil, tidak mungkin, pasti gagal, tidak berguna, tidak ada harapan & putus asa “, semua itu adalah kata-kata orang bodoh. Aku akan menjauhi keputusasaan, tetapi apabila aku terserang penyakit itu aku akan berihtiar terus sampai keputusasaan itu hilang dengan sendirinya.

Tidak kurisaukan kendala ditangan dan rantai dikaki. Kuarahkan mataku pada sasaran horizon hari esok, karena kutahu ditepian padang gersang berakhir, disitulah rumput hijau mulai tumbuh. Selama masih ada nafas didadaku, selama itu pula aku terus berupaya. Akan kucamkan kaidah ini:“ Jika aku terus berjuang maka aku akan menang “.

Aku adalah mukjizat alam terbesar. Aku tidak hadir di bumi ini secara kebetulan. Aku ada disini dengan sebuah maksud agung, yaitu untuk tumbuh mekar menjadi gunung & bukan untuk mengecil menjadi debu kerikil. Karena itu aku akan mengerahkan segenap potensi diriku sampai ia menjerit minta ampun. Aku akan memusatkan kekuatanku untuk menuntaskan masalah sekarang & memfokuskan tindakanku pada persoalan didepan mata, sehingga tugasku selesai. Dengan demikian aku bisa melupakan segala perkara yang lain.

Aku akan menjalani hari-hari seolah inilah hari terakhirku, sambil kulupakan hari kemarin, demikianlah tak kurisaukan hari esok. Apakah putra hari esok dapat dilahirkan hari ini?, Dapatkah maut hari esok menebarkan seramnya saat ini? Apakah duka cita hari esok menggelapkan sukacita sekarang? Haruskah aku mengkhawatirkan kejadian-kejadian yang tak akan pernah disaksikan oleh mataku?, haruskah aku menyiksa diriku dengan masalah-masalah yang mungkin tidak pernah terjadi?

TIDAK !!! Hari kemarin terkubur oleh hari esok, sehingga aku tidak akan memikirkannya lagi, kemarin adalah sejarah, sedang esok masih dibalut janji. Hari ini sajalah rahmad bagiku. Lebih baik aku mensyukuri hari ini & bekerja dengan sebaik-baiknya sekarang.

Tidak ada komentar: